Tes Kulit Sensitif: Apakah Kulitmu Termasuk? Cari Tahu di Sini!

Tes Kulit Sensitif: Apakah Kulitmu Termasuk? Cari Tahu di Sini!

Kulit sensitif itu ibarat drama queen; gampang bereaksi terhadap berbagai hal, bahkan tanpa alasan yang jelas. Kadang tiba-tiba merah, gatal, perih, atau terasa seperti terbakar. Tapi tenang, punya kulit sensitif bukan berarti kutukan. Dengan perawatan yang tepat, kondisi ini bisa dikendalikan.

Apa itu Kulit Sensitif?

Secara medis, kulit sensitif adalah kondisi kulit yang merespons secara berlebihan terhadap rangsangan tertentu, seperti produk kosmetik, perubahan cuaca ekstrem, atau bahkan pola makan tertentu. Gejalanya bisa berupa iritasi, kemerahan, atau penebalan kulit, meskipun tidak ada penyakit kulit yang terlihat jelas.

Kulit sensitif sering kali ditandai dengan munculnya sensasi tidak nyaman, seperti:

  • Perih

  • Terbakar

  • Gatal

  • Kesemutan

  • Penebalan

  • Kekeringan

Yang menarik, meskipun kulit bisa terlihat normal atau hanya sedikit kemerahan (eritema), rasa tidak nyaman yang dialami tetap nyata dan mengganggu.

Faktor yang Mempengaruhi Kulit Sensitif

1. Jenis Kelamin
Wanita lebih sering melaporkan kulit sensitif dibandingkan pria, hal ini disebabkan oleh perbedaan ketebalan epidermis dan perubahan hormonal yang memengaruhi sensitivitas kulit.

2. Etnisitas
Orang dengan kulit lebih tipis, seperti individu berkulit putih, lebih rentan mengalami kemerahan dan gangguan pelindung kulit dibandingkan dengan individu berkulit lebih gelap, seperti orang Asia atau kulit hitam.

3. Lokasi Anatomi
Wajah menjadi area yang paling sering mengalami kulit sensitif, mengingat banyaknya produk yang digunakan dan lapisan kulit yang lebih tipis di area ini. Selain itu, area seperti kulit kepala, tangan, dan area genital juga rentan terhadap sensasi kulit sensitif.

4. Faktor Lingkungan
Paparan suhu dingin, angin, atau sinar matahari langsung dapat memperburuk kondisi kulit sensitif. Misalnya, kulit lebih rentan terhadap iritasi di musim dingin karena penurunan kadar air pada stratum korneum.

5. Penggunaan Kosmetik
Bahan-bahan yang mengiritasi dalam kosmetik, seperti alkohol, pewangi, atau asam alfa-hidroksi, dapat memperburuk kondisi kulit sensitif. Produk yang mengubah pH kulit dapat menyebabkan gangguan pada penghalang kulit dan memicu reaksi inflamasi.

Mengapa Kulit Sensitif Terjadi?

Penyebab utama kulit sensitif adalah perubahan pada fungsi pelindung epidermis. Pelindung kulit yang lemah menyebabkan kulit lebih mudah terkena iritan dan alergen, serta lebih banyak kehilangan air. Selain itu, perubahan dalam komposisi lipid, seperti ceramida, juga berperan dalam meningkatkan permeabilitas kulit yang akhirnya mengarah pada peradangan.

Selain itu pada kulit sensitif, mekanisme lain yang terlibat adalah hiperreaktivitas ujung saraf kulit. Perubahan pada kepadatan serat saraf dapat menyebabkan peradangan neurogenik, meskipun pelindung kulit itu sendiri tidak menunjukkan perubahan yang signifikan. Dengan kata lain, kulit sensitif sangat bergantung pada keseimbangan antara fungsi penghalang dan aktivitas sistem saraf kulit.

Tes untuk Menilai Kulit Sensitif

Untuk mengevaluasi sensitivitas kulit, terdapat berbagai metode pengujian yang bisa dilakukan, baik langsung pada manusia (in vivo) maupun di laboratorium (in vitro).

Tes In Vivo (pada Manusia):

  1. Patch Testing: Uji tempel dengan bahan mentah atau produk jadi.

  2. Repeat Insult Patch Test: Uji tempel berulang selama 3-4 minggu.

  3. Cumulative Irritancy Test: Uji tempel selama 10-21 hari.

  4. Chamber Scarification Test: Uji tempel pada kulit yang digores.

Tes In Vitro (di Laboratorium):

  1. Collagen Swelling Test: Mengukur pembengkakan kolagen setelah terpapar produk.

  2. pH Rise Test: Mengukur kenaikan pH larutan albumin setelah terpapar produk.

  3. Zein Test: Mengukur jumlah protein yang larut setelah terpapar produk.

Semua tes ini bertujuan untuk mengidentifikasi bahan atau produk yang bisa memicu reaksi iritasi atau peradangan pada kulit sensitif.


Selain tes laboratorium, kamu juga bisa mengevaluasi kondisi kulitmu dengan menjawab beberapa pertanyaan sederhana untuk mengenali faktor-faktor penyebab kulit sensitif yang mungkin kamu alami.

Jika kamu  memenuhi salah satu dari kriteria berikut maka akan dianggap dengan kulit sensitif: 

• Jawaban positif pada 2 dari pertanyaan 1-3 (kulit sensitif, reaktif, dan iritatif); 
• Jawaban positif pada 3 dari pertanyaan 4-7 (reaksi terhadap kosmetik); 
• Jawaban positif pada 3 dari pertanyaan 8-13 (reaksi terhadap lingkungan).

Perawatan untuk Kulit Sensitif

Untuk menjaga kulit sensitif tetap sehat, ada beberapa langkah yang bisa kamu terapkan:

1. Mengurangi Reaktivitas
Pilih produk yang dapat mengurangi peradangan dan menghambat mediator inflamasi. Seperti produk yang hypoallergenic, bebas pewangi, bebas alkohol serta produk eksfoliator secara fisik maupun kimia.

2. Minimalisir Penggunaan Produk
Semakin sedikit produk yang kamu pakai dengan jumlah bahan dan pengawet yang minimal dalam produk, semakin kecil risiko iritasi.

3. Membersihkan Wajah
Gunakan pembersih yang lembut, dengan pH fisiologis (5,5-6,0), bebas pewangi dan pewarna, tidak mengandung SLS hanya surfaktan yang memberikan toleransi maksimal pada kulit sensitif.  dan hindari menggosok wajah terlalu keras.

4. Produk perawatan
Pilih produk yang dirancang khusus untuk kulit sensitif: diuji pada kulit sensitif dan/atau kulit yang mengalami penyakit (rosacea, dermatitis atopik, dll). Jaga kelembapan kulit kamu dengan menggunakan pelembap yang mengandung bahan yang menenangkan dan meredakan peradangan.

Niacinamide berada di urutan teratas dalam daftar bahan aktif yang digunakan dalam produk perawatan kulit sensitif, diikuti oleh Avena sativa, Allantoin, Asam glisirretinat dan turunannya, serta Laminaria ochroleuca. Bahan-bahan ini dikenal dapat mengurangi peradangan kulit dan bekerja pada pelindung kulit.

Jangan ragu untuk mencoba produk-produk perawatan kulit yang diformulasikan khusus untuk kulit sensitif dan temukan produk yang cocok dengan kebutuhan kulitmu!

 

SUMBER

Duarte, I., Silveira, J. E. P. S., Hafner, M. de F. S., Toyota, R., & Pedroso, D. M. M. (2017). Sensitive skin: review of an ascending concept. Anais Brasileiros de Dermatologia, 92(4), 521–525. doi:10.1590/abd1806-4841.201756111

Ferreira, M. S., Lobo, J., Almeida, I. F., (2021). Sensitive skin: Active ingredients on the spotlight. International Journal of Cosmetic Science . Vol 4 (1). 56-73. https://doi.org/10.1111/ics.12754

Inamadar, A. C. Palit, A. (2013). Sensitive skin: An overview.  Indian Journal of Dermatology, Venereology, and Leprology. 79:1. 9-16. doi: 10.4103/0378-6323.104664

Tapia, A. G. et al. (2019). Diagnosis and Treatment of Sensitive Skin Syndrome: An Algorithm for Clinical Practice Diagnóstico y tratamiento del síndrome de piel sensible: un algoritmo para la práctica clínica habitual. Actas Dermo-Sifiliográficas (English Edition). Vol 10(110). 800-808. https://doi.org/10.1016/j.adengl.2019.10.004